Selasa, 04 April 2017

Pengelolaan Kurikulum




PENGELOLAAN KURIKULUM
Diajukan untuk memenuhi tugas Pengelolaan Pendidikan
Disusun Oleh :
Amalia Fitriyani         (2280150012)
Madadina Dwi Andini (2280150014)
Hilda Nurwiyati          (2280150030)
Kissi Marwanti           (2280150034)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG-BANTEN


KATA PENGANTAR
            Pertama dan yang utama, penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT. karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Makalah ini yang bejudul “ Pengelolaan, Pengertian Pengelolaan serta Tahapan Pengelolaan Kurikulum” sesuai  waktu yang telah di tentukan. Penulis juga sangat berterima kasih kepada Ibu Dina Rahmi Darman M.Pd yang telah membimbing kami dalam membuat makalah ini.  Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya bagi penyusun umum bagi pembaca.
            Makalah ini disusun dalam  rangka memenuhi salah satu  tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan.Tiada gading yang tak retak. Dari peribahasa itu, penulis menyadari makalah ini bukanlah karya yang sempurna,  karena  makalah ini memiliki banyak kekurangan baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan  kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan lmakalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Serang , Maret 2017


Penyusun








DAFTAR ISI

COVER DEPAN
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang......................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3  Tujuan...................................................................................................2
1.4  Manfaat.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Definisi Pengelolaan............................................................................3
2.2  Definisi Kurikulum..............................................................................3
2.3  Definisi Pengelolaan Kurikulum.........................................................4
2.4  Fungsi Pengelolaan Kurikulum...........................................................4
2.5  Tahap Pengelolaan Kurikulum............................................................5
BAB III KESIMPULAN
            3.1 Kesimpulan.......................................................................................10
Daftar Pustaka


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Pengelolaan dan kurikulum dua hal yang berbeda. Pengelolaan merupakan upaya menata sumber daya agar organisasi terwujud secara produktif. Sedangkan kurikulum berkaitan dengan sesuatu yang dijadikan pedoman dalam segala kegiatan pendidikan yang dilakukan, termasuk kegiatan kegiatan belajar mengajar di kelas. Karena itu, pengelolaan merupakan kegiatan engineering yaitu kegiatan to produce, to implement and to appraise the effectiveness of the curriculum.
Kurikulum yang dibuat oleh Pemerintah Pusat adalah kurikulum standar yang berlaku secara nasional. Padahal kondisi sekolah pada umumnya sangat beragam. Oleh karena itu, dalam implementasinya, sekolah dapat mengembangkan (memperdalam, memperkaya, dan memodifikasi), namun tidak boleh mengurangi isi kurikulum yang berlaku secara nasional. Sekolah dibolehkan memperdalam kurikulum, artinya, apa yang diajarkan boleh dipertajam dengan aplikasi yang bervariasi. Sekolah juga dibolehkan memperkaya apa yang diajarkan, artinya apa yang diajarkan boleh diperluas dari yang harus, dan seharusnya, dan yang dapat diajarkan. Demikian juga, sekolah dibolehkan memodifikasi kurikulum, artinya apa yang diajarkan boleh dikembangkan agar lebih kontekstual dan selaras dengan karakteristik peserta didik.
Pengelolaan Kurikulum harus diarahkan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa. Jadi bagaimana strateginya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Kurikulum memegang peran penting bagi keberhasilansebuah pendidikan bagi siswa. Kurikulum adalah program dan isi dari suatu sistem pendidikan yang berupaya melaksanakan proses akumulasi pengetahuan antar generasi dalam msyarakat. Oleh karena itu kurikulum perlu dikelola agar para pelajar tetap dapat menggapai keberhasilannya



1.2 Rumusan masalah
·       Apa yang dimaksud dengan pengelolaan kurikulum?
·       Apa saja tahapan-tahapan dalam pengelolaan kurikulum?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui  pengertian dari pengelolaan kurikulum serta mengetahui tahapan-tahapan dalam pengelolaan kurikulum.

1.4 Manfaat
Mafaat bagi penulis yaitu penulis dapat menambah pengetahuan dalam bidang pengelolaan kurikulum serta bagi para pembaca dapat menambah ilmu pengetahuan serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pengelolaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kata Pengelolaan, mempunyai 4 pengertian, yaitu
a)     Pengelolaan adalah proses, cara, perbuatan mengelola;
b)      Pengelolaan adalah proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain;
c)      Pengelolaan adalah proses yang membantu mermuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi;
d)      Pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.
Menurut Prajudi Atmosudirjo, 1982 Pengelolaan adalah kegiatan pemanfaatan dan pengendalian atas semua

2.2 Definisi Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam Bahasa Latin ”curir” yang artinya pelari, dan ”curere” yang artinya ”tempat berlari”. Pengertian awal kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start sampai dengan finish. Dengan demikian, istilah kurikulum pada awalnya berasal dari dunia olah raga pada zaman Romawi kuno di Yunani, dan kemudian diadopsi ke dalam dunia pendidikan.
Pengertian tersebut kemudian digunakan dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan
a.      Kurikulum menurut UU no 20 tahun 2003
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi, dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
b.     Kurikulum menurut nana sudjana
Kurikulum diartikan sebagai program dan pengalaman belajar serta hasil hasil belajar yang diharpakn, yang diformulasikan melalui pengetahuan dan kegiatan yang disusun secara sistematis, diberikan kepada peserta didik dibawah tanggung jawab sekolah untuk pertumbuhan atau perkembangan pribadi dan kompetensi sosial peserta didik.
c.      Kurikulum menurut murray print
Kurikulum adalah sebuah ruang pembelajaran yang terencana, yang diberikan secara langsung kepada siswa oleh sebuah lembaga pendidikan dan pengalaman yang dapat dinikmati oleh semua siswa pada saat kurikulum diterapkan

2.3 Definisi Pengelolaan Kurikulum
            Pengelolaan kurikulum adalah sebuah proses menjalankan atau suatu  sistem menata kurikulum yang kooperatif, komprehensif, dan sistematik untuk mengacu ketercapaian tujuan kurikulum yang sudah dirumuskan

2.4 Fungsi Pengelolaan Kurikulum
1.     Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana dan efektif.
2.     Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat dicapai peserta didik tidak hanya melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu melalui kegiatan ekstra dan kokurikuler yang dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum. 
3.     Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik, kurikulum yang dikelola secara efektif dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar.
4.     Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, dengan pengelolaan kurikulum yang profesional, efektif dan terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam belajar.
5.     Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses pembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian ketidaksesuaian antara desain dengan implementasi dapat dihindarkan. Di samping itu, guru maupun siswa selalu termotivasi untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien, karena adanya dukungan kondisi positif yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan kurikulum.
6.     Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan kurikulum, kurikulum yang dikelola secara profesional akan melibatkan masyarakat khususnya dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar perlu disesuaikan dengan cirri khas dan kebutuhan pembangunan daerah setempat.

Tujuan pengelolaan kurikulum agar kegiatan dalam pendidikan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.

2.5 Tahap Pengelolaan Kurikulum
Tahap pelaksanaan kurikulum disekolah meiputi :
a.      Tahap perencanaan
GBPP merupakan produk dari perencanaan kurikulum yang dijadikan panduan bagi penyelenggara pendidikan di tingkat sekolah. Pada tingkat persekolahan perencanaan kurikulum dimulai dari kajian terhadap GBPP yang dirinci kedalam rencana rencana pembelajaran.
Pada tahap ini kurikulum dijabarkan sampai menjadi rencana pengajaran (RP). Untuk itu perlu dilakukan tahapan sebagai berikut :
1.     Menjabarkan GBPP menjadi analisi mata pelajaran (AMP). Yang paling pokok esensial atau biasanya yang sukar dipahami oleh siswa. Pokok bahasan semacam ini diprioritaskan untuk dibahas secara tatap muka kelas/laboratorium. Pokok bahasan yang kurang esensial atau mudah dipahami oleh siswa dapat dijadikan tugas/pekerjaan rumah.
2.     berdasarkan kalender pendidikan dari dinas pendidikan, sekolah harus menghitung hari kerja efektif dan jam plajaran efektif untuk setiap mata pelajaran, memperhitungkan hari libur, hari untuk ulangan dan hari hari tidak efektif.
3.     menyusun program tahunan (PROTA). Dalam mengisi prota yang penting adalah membandingkan jumlah jam efektif dengan alokasi waktu tatap muka, maka harus dirancang tambahan jam pelajaran atau pokok bahasan yang dijadikan tugas/ pekerjaan rumah. Dengan demikian sejak awal telah diketahui akan adanya jam pelajaran tambahan atau pokok bahasan esensial, tetapi diberikan sebagai tugas/ pekerjaan rumah.
4.     menyusun program catur wulan (PROCA). Sebenarnya penyusunan PROCA tidak jauh berbeda dengan penyusunan PROTA. Yang pokok untuk diperhatikan, pada PROCA sudah harus semakin jelas bagaimana pokok bahasan dalam satu catur wulan diselesaikan, termasuk kapan akan diajarkan, baik melalui kegiatan tatap muka maupun tugas pekerjaan rumah.
5.     program satuan pelajaran (PSP). dalam menyusun PSP guru sudah memasukkan secara jelas kegiatan untuk setiap sub pokok bahasan, termasuk bagaimana tes formatif dilakuakn untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.
6.      rencana pengajaran (RP). RP merupakan rincian PSP untuk satu kali tatap muka. Yang penting pada RP harus terdapat catatan kemajuan siswa setelah mengikuti pelajaran. Catatan tersebut dipakai sebagai dasar melaksanakan RP berikutnya
Mengingat pentingnya AMP, Prota, Proca, PSP dan RP sebagai panduan kegiatan belajar mengajar, maka kepala sekolah perlu, memberikan perhatian, bantuan dalam penyusunannya termasuk memeriksa hasilnya. Kepala sekolah tidak sekedar menandatangani apa yang telah disusun oleh guru, tetapi juga memantau sejak proses penyusunan, membetulkan yang kelirudan member bantuan jika guru mengalami kesulitan. Dengan cara itu diharapkan akan dihasilkan AMP, Prota, Proca, dan RP yang benar-benar merupakan panduan pelaksaan pembelajaran.
Penyusunan AMP sampai dengan RP tidak harus dikerjakan seorang diri oleh guru. Sebaliknya disusun bersama oleh beberapa orang guru bidang studi sejenis dalam MGMP
b.     Tahap pengorganisasian dan koordinasi
Pada tahap ini, kepala sekolah mengatur pembagian tugas mengajar, penyusunan jadwal pelajaran dan jadwal kegiatan ekstrakurikuler. sebagai berikut:
1.     Pembagian tugas mengajar dan tugas lain perlu dilakukan secara merata, sesuai dengan bidang keahlian dan minat guru. Diupayakan setiap guru memperoleh jam tugas sesuai dengan beban tugas minimal. Pemerataan beban tugas akan menumbuhkan rasa kebersamaan. Pemberian tugas yang sesuai dengan keahlian dan minat akan meningkatkan motivasi kerja guru. Memperoleh tugas sesuai dengan bebean minimal akan membuat guru merasa aman dan dapat naik pangkat dengan tepat waktu.
2.     Penyusunan jadwal pelajaran diupayakan agar guru mengajar maksimal 5 hari/ minggu, sehingga ada 1 hari tidak mengajar untuk pertemuan MGMP. Setiap hari sebaiknya guru tidak mengajar lebih dari 6 jam, sehingga ada waktu istirahat.
3.     Penyusunan jadwal pola kegiatan perbaikan dan pengayaan secara normal setiap mata pelajaran akan memerlukan kegiatan perbaikan bagi siswa yang belum tuntas penugasan terhadap bahan ajar. Oleh karena itu, ketika menyusun jadwal pelajaran sudah harus dialokasikan waktu untuk kegiatan perbaikan bagi siswa yang belum tunatas dan pengayaan bagi yang sudah tuntas.
4.     Penyusunan jadwal kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrskurikuler perlu difokuskan untuk mendukung kegiatan kurikulerdan kegiatan lain yang mengarah, pada pembentukan keimanan/ketakwaan, kepribadian, dan kepemimpinan dengan keterampilan tertentu. Setiap awal cawu kegiatan ekstrakurikuler sudah harus disusun bersamaan dengan penyusunan jadwal pelajaran
5.     Penyusunan jadwal penyegaran guru. Guru secara periodik perlu mendapatkan penyegaran tentang perkembangan iptek maupun metode mengajar. Penyegaran perlu dijadwalkan, dengan memanfaatkan waktu-waktu libur sekolah.

c.      Tahap pelaksanaan
Tugas utama kepala sekolah adalah melakukan supervese, dengan tujuan untuk membantu guru menemukan dan mengatasi kesulitan yang dihadapi. Dengan cara itu guru akan merasa didampingin pimpinan, sehingga akan meningkatkan semangat kerjanya.

d.     Tahap pengendalian
Pada tahap ini, paling tidak ada dua aspek yang perlu siperhatikan, yaitu:
1.     Jenis evaluasi dikaitkan dengan tujuannya
2.     Pemanfaatan hasil evaluasi

a)     Kepala Sekolah perlu mengingatkan guru bahwa evaluasi memiliki tujuan ganda, yaitu untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran khusus (TPK) dan mengetahui kesuliatan siswa. Untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran guru dapat menggunakan berbagai alat penilaian yang sesuai, sedangkan untuk mengetahui kesulitan siswa. Untuk mengetshui ketercapaian tujuan pembelajaran guru dapat menggunakan berbagai alat penilaian yang sesuai, sedangkan untuk mengetahui kesulitan siswa menggunakan tes diagnostik

b)     Hasil evaluasi harus benar-benar dimanfaatkan guru untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran. Untuk itu kepala sekolah harus selalu mengingatkan guru, jika siswa belum menguasai bahan ajar yang esensial perlu dilakukan perbaikan.
c)     Siswa yang mengalami kesulitan perlu dicarikan jalan, misalnya dibentuk kelompok belajar. Perlu juga dicoba model pembelajaran kooperatif, sehingga siswa yang kurang pandai terbantu olrh yang lebih pandai.
d)     Mengingat pentingnya evaluasi, maka perlu dirancang sejak awal. Untuk itu kepala sekolah perlu mengarahkan guruuntuk menyusun kisi-kisi evaluasi, menyusun butir soal dan kemudian menelaah (memvalidasi), sampai dihasilkan perangkat soal yang baik, serta cara penskorannya.
Penyusunan soal semacam itu sebaiknya tidak dilakukan oleh guru sendiri-sendiri, tetapi dilakukan oleh beberapa guru bidang studi sejenis atau oleh MGMP, mengarah pada soal standar.


















BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
1       Pengelolaan kurikulum adalah sebuah proses menjalankan atau suatu  sistem menata kurikulum yang kooperatif, komprehensif, dan sistematik untuk mengacu ketercapaian tujuan kurikulum yang sudah dirumuskan
2       Ada empat tahap pengelolaan kurikulum diantaranya
a)     Tahap perencanaan
b)     Tahap pengorganisasian dan koordinasi
c)     Tahap pelaksanaan
d)     Tahap pengendalian

















DAFTAR PUSTAKA

Sukiman. 2005. Pengembangan kurikulum perguruan tinggi. Bandung : remaja rosdakarya.
Oemar hamalik. 2007. Dasar dasar pengembangan kurikulum. Bandung : remaja rosdakarya.
Jurnal pengelolaan kurikulum
http : // KBBI.web.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar