Selasa, 04 April 2017

Essay Motivasi



Essay Motivasi

Satu Tancapan Bendera di Puncak Tertinggi

Ada sebuah kutipan yang ingin saya lukiskan dengan sebuah kisah. Saya tuliskan untuk masyarakat Jurusan Pendidikan Fisika khususnya, dan umumnya bagi masyarakat Indonesia, Tanah Air saya, Ranah Pengabdian saya selanjutnya. Mari sejenak kita menundukan kepala, memahami setiap siratan yang terkandung di dalamnya, serta memohon kepada Tuhan yang maha esa agar diberikan pemahaman dan kesadaran untuk melangkah lebih jauh demi terciptanya perubahan yang sesungguhnya.
Kisah itu dimulai ketika seorang anak muda berusia 17 tahun, menyudahi masa tahanannya di Penjara Pendidikan yahhh itulah sebutan yang biasa ia lontarkan kepada sekolah asalnya. Bimbang dan ragu merupakan suatu aliran yang ia rasakan didalam tubuhnya. Pasalnya, Dia telah mengetahui bahwa suatu zaman tidak akan pernah konstan, akan selalu ada perubahan baik kecil maupun besar. Namun pengetahuannya mengenai zaman itu, tidaklah berbanding lurus dengan pengetahuannya terhadap benih potensi apa yang terselip dalam dirinya. Dia memiliki kaki namun entah  harus melangkah kemana, dia memiliki tangan namun entah harus menggenggam apa, dia pun memiliki kedua belah mata namun sekali lagi, entah harus difokuskan ke arah mana.
Nyatanya, Tuhan tidaklah buta, bisu dan tuli. Dia merasa iba terhadap anak muda itu, lalu membisikan suatu pilihan melalui angin yang berhembus menepis belahan keluarga anak muda tersebut. Singkat cerita, masuklah ia ke sebuah Universitas di Banten sebagai seorang pengguna otak kiri yang merujuk kepada suatu kepastian yang tidak bisa diganggu gugat lagi kebenarannya.  Mungkin sebutan itu terlalu panjang, sulit memang dalam mencari sebutan yang pantas.
Setahun ia lalui pendidikan di Universitas bahkan lebih spesifiknya di Jurusan Pendidikan Fisika, dia mulai mengkritisi berbagai aspek baik individual maupun sosial. Pola pikirnya mulai menggila (ungkapan yang temannya lontarkan). Anak muda itu mewajarkan apa yang temannya ungkapkan. Pasalnya, ia merasa bahwa jenjang pendidikan yang ia lalui sekarang hanyalah sebagai cover, sedang isinya berbeda. Hal ini memang jauh melenceng keluar dari ekspektasi orang rumah namun apalah daya ketika Cristiano Ronaldo sudah melesatkan tendangan ke pojok gawang lawan siap yang bisa menahannya.. (hanya gambaran hehe).
Meski segala hal yang ia lihat dan tulis sangatlah berbeda dengan apa yang dipikirkannya, ia tetap berusaha menyelaraskan  keduanya. Artinya, semua angka dan huruf harus bisa bersatu dalam dirinya sehingga dapat mencetak pribadi yang fleksibel, merujuk kepada prinsip pegas yang bersifat lentur namun memiliki batas maksimal dalam menerima keadaan.
“Untuk mencapai satu pulau dari pulau yang lain, tentulah seseorang membutuhkan alternatif” Billi Arif Hidayat (KUMALA), ungkapan itu ia camkan baik-baik dalam benaknya. Ia jadikan apapun yang terdapat dalam jenjang pendidikannya sekarang sebagai tolak ukur dan jembatan menuju kesuksesan yang dia idam-idamkan. Dan disini lah Anak muda itu menemukan sebuah organisasi yang bisa ia jadikan terapan atas segala hal yang ada dalam pikirannya, Lembaga Sosial Otonom Pendidikan Fisika atau lebih enak dia sebut HIMAFI (Himpunan Mahasiswa Pendidikan Fisika). Anak muda itu berharap keikusertaannya dalam LSO Pendidikan Fisika dapat membawa angin segar baik bagi dirinya maupun Lembaga itu sendiri.
Didalam Organisasi ini dia belajar segala hal yang ia tidak dapatkan di kelas untuk diselaraskan dengan pola pikirnya. Dia selalu ingin menciptakan perubahan, namun dia enggan untuk menjadi sentral utama. Dia lebih memilih untuk menempatkan jasadnya dibelakang, sedang pemikirannya meluncur bebas lepas tanpa batas. Dia ingin meraih masa yang gemilang bersama HIMAFI, menjadikannya Macan Himpunan se-universitas dimana ia bernaung. Hal itu tentulah sulit karena setiap jasad memiliki isi kepala yang berbeda. Namun dia tetap yakin, bahwa akan ada waktu dimana bendera HIMAFI akan mampu berkibar di puncak gunung Everest sebagai analogi kejayaan dan kegemilangan yang dicapai.
Para pembaca yang saya hormati... Anak muda itu adalah saya, Syamsul Hidayat. Perlu kalian sadari bahwa memuncaknya kualitas suatu himpunan akan berpengaruh baik bahkan berpengaruh besar terhadap lembaga yang menaunginya. Jangan timbun kepentingan organisasi dengan keegoisan diri pribadi. Pengorbanan itu tidaklah harus selalu yang bernilai tinggi, bahkan kenyataannya justru pengorbanan kecil lah yang biasanya banyak memberikan kesan nan indah. Mari kita bahu membahu, bersama sama mengangkat keorganisasian kita. Tancapkan bendera HIMAFI di puncak gunung tertingi. Kepalkan tangan lalu letakan di dada dan ucapkan INILAH KAMI, HIMAFI SEJATI !
Sebelum mengakhiri kutipan ini, saya pun mempunyai sedikit goresan tinta untuk adik-adik kelas saya atau seluruh bibit HIMAFI.
“Bangkitlah kalian ! Jadilah generasi pelurus dan jangan pernah sekali-kali berkeinginan tuk menjadi generasi penerus ! Perbaiki semua kekurangan bahkan kesalahan kami !”
Sekian dan terima kasih...

Author : Syamsul Hidayat       

1 komentar:

  1. Baccarat | The Grueling Truth - WORRione.com
    If you're looking for a fun 메리트카지노 way to learn the 바카라 사이트 rules of Baccarat, Baccarat is the 바카라 game you're most interested in. It's a very easy, fun and exciting game

    BalasHapus