Gelombang memiliki beberapa sifat,
salah satunya adalah difraksi. Difraksi adalah peristiwa pembelokan atau
pelenturan arah gelombang ketika melewati penghalang berupa celah. Jika
gelombang melewati celah yang ukurannya sempit, maka difraksi menyebabkan celah
tersebut seolah-olah merupakan sumber gelombang melingkar. yang disebabkan oleh
adanya penghalang berupa celah. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang
semakin besar. Sama halnya dengan gelombang, cahaya yang dilewatkan pada sebuah
celah sempit juga akan mengalami difraksi. Difraksi cahaya terjadi juga pada
celah sempit yang terpisah sejajar satu sama lain pada jarak yang sama.
Difraksi
pada gelombang cahaya terbagi menjadi dua, yakni sebagai berikut :
Bila cahaya monokromatik (satu warna) dijatuhkan
pada celah sempit, maka cahaya akan dibelokkan atau dilenturkan. Sedangkan bila
cahaya dijatuhkan polikromatik (cahaya putih atau banyak warna), selain akan
mengalami peristiwa difraksi, juga akan terjadi peristiwa interferensi. Hasil
interferensi menghasilkan pola warna pelangi.
Berkas cahaya jatuh pada celah tunggal, akan dibelokkan dengan sudut belok θ. Pada layar akan terlihat pola gelap dan terang. Pola gelap dan terang akan terjadi bila mengalami peristiwa interferensi.
Berkas cahaya jatuh pada celah tunggal, akan dibelokkan dengan sudut belok θ. Pada layar akan terlihat pola gelap dan terang. Pola gelap dan terang akan terjadi bila mengalami peristiwa interferensi.
Syarat
terjadinya difraksi pada celah tunggal
Pola difraksi minimum
(pita gelap) : d sin θ = mλ; m = 1, 2, 3, …
Pola difraksi maksimum
(pita terang) : d sin θ = (m- ½)λ; m = 1, 2, 3, …
Kisi difraksi merupakan suatu piranti atau alat
untuk menganalisis sumber cahaya. Kisi adalah celah sempit yang dibuat dengan
menggores sebuah lempengan kaca dengan intan. Sebuah kisi dapat dibuat 300
sampai 600 celah setiap 1 mm. pada kisi, setiap goresan merupakan celah. Celah
diantara goresan-goresan adalah transparan terhadap cahaya dan arena itu
bertindak sebagai celah-celah yang terpisah.
Sebuah kisi memiliki konstanta atau tetapan kisi yang menyatakan banyaknya goresan tiap satu satuan panjang, yang dilambangkan dengan d, yang juga sering dikatakan menjadi lebar celah atau jarak antar celah. Sebuah kisi dapat mempunyai ribuan garis per sentimeter. Banyaknya goresan tiap satuan panjang dinyatakan dengan N. Jika terdapat N garis per satuan panjang, maka tetapan kisi d adalah kebalikan dari N, yaitu:
d = 1/N
Sebuah kisi memiliki konstanta atau tetapan kisi yang menyatakan banyaknya goresan tiap satu satuan panjang, yang dilambangkan dengan d, yang juga sering dikatakan menjadi lebar celah atau jarak antar celah. Sebuah kisi dapat mempunyai ribuan garis per sentimeter. Banyaknya goresan tiap satuan panjang dinyatakan dengan N. Jika terdapat N garis per satuan panjang, maka tetapan kisi d adalah kebalikan dari N, yaitu:
d = 1/N
Jika berkas cahaya monokhromatis dijatuhkan pada
sebuah kisi, sebagian akan diteruskan sedangkan sebagian lagi akan dibelokkan.
Akibat pelenturan tersebut, apabila kita melihat suatu sumber cahaya monokhromatis
dengan perantaraan sebuah kisi, akan tampak suatu pola difraksi berupa
pita-pita (garis) terang pada layar. Intensitas pita-pita terang mencapai
maksimun pada pita pusat dan pita-pita lainnya yang terletak dikiri dan kanan
pita pusat. Intensitas pita berkurang untuk warna yang sama bila pitanya jauh
dari pita pusat. Pita-pita terang terjadi bila selisih lintasan dari cahaya
yang keluar dari dua celah kisi yang berurutan memenuhi persamaan :
d sin θ = n λ atau dY/L = n λ
d sin θ = n λ atau dY/L = n λ
Sedangkan
pita gelap akan terjadi bila memenuhi persamaan :
d sin θ = (n+ ½) λ
d sin θ = (n+ ½) λ
dimana
:
n = orde pola difraksi (0,1,2,………)
n = orde pola difraksi (0,1,2,………)
d
= jarak antara dua garis kisi ( konstanta kisi)
λ
= panjang gelombang cahaya yang digunakan
θ
= sudut lenturan (difraksi)
Y=
jarak terang pusat dengan orde ke-n
L=
jarak layar ke kisi difraksi
Jika
cahaya yang digunakan berupa cahaya polikhromatis, kita akan melihat suatu
spectrum warna. Spektrum yan paling jelas terlihat adalah spektrum dari orde
pertama (m=1). Garis gelap dan terang atau pembentukan spektrum akan lebih
jelas dan tajam jika lebar celahnya semakin sempit atau konstanta kisinya
semakin banyak atau besar. Garis gelap dan terang dan spektrum tersebut
merupakan hasil interferensi dari cahaya yang berasal dari kisi tersebut yang
jatuh pada layar titik atau tempat tertentu.
Pengaruh
difraksi pada daya urai alat optik
Daya
urai alat optik adalah kemampuan alat optik untuk menghasilkan bayangan yang
terpisah dari dua benda yang berdekatan. Apabila suatu alat optik memiliki
diameter diafragma D, maka dua sumber cahaya dengan panjang gelombang λ masih
dapat dipisahkan secara tepat dengan persamaan :
Sin
θ_m = 1,22 λ/D
Dengan
:
θ_m = sudut pemisahan atau sudut resolusi minimum
θ_m = sudut pemisahan atau sudut resolusi minimum
D
= diameter diafragma alat optik
λ
= panjang gelombang cahaya yang digunakan
Untuk
θ_m yang sangat kecil, kita dapat memperoleh daya urai alat optik dengan
persamaan :
d_m=
1,22 λL/D
Dengan
:
d_m = daya urai alat optik
d_m = daya urai alat optik
L
= jarak benda dari alat optik
D
= diameter diafragma alat optik
λ
= panjang gelombang cahaya yang digunakan
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar